Monday, August 13, 2012

Kuching, Serawak


Pertama kali saya menjejakkan kaki di Kota Kuching Sarawak ini, Jum'at minggu lalu (awal Maret 2007), sy teringat teman lama (Saat mengikuti Training Camp di Singapura 1981) yang berasal dari kota ini, namanya Felix. Dulu sy suka tertawa karena namanya, waktu itu memang sedang tren Felix The Cat disamping Hello Kitty. Semoga dia ikut membaca tulisan ini.
Seperti namanya, kota ini penuh dengan patung kucing disetiap disudutnya, berbagai bentuk kucing lengkap dengan anak2 kucingnya banyak menghiasi kota. Mungkin begitu banyak warganya juga mencintai binatang ini.
  Patung Kucing dan di Musium Kucing
Tempat yang paling banyak kucingnya dengan berbagai bentuk terdapat di Musium Kucing. Inilah museum satu-satunya yang mengusung tema kucing. Didalamnya segala macam yang berhubungan dengan Kucing ditampilkan, mulai dari Kuburan Kucing serta cerita upacara pengebumiannya, Hello Kitty, Kucing Hutan yang diawetkan, Poster Pertunjukan Group Kucing di Amerika, Cat Women, Cat Walk bahkan sampai barongsai (sebenarnya lebih mirip singa) kesannya terlalu dipaksakan, dan disini disebut kucing… iki piye..
  Kuburan Kucing dan Sungai Sarawak
Dari mana asalnya nama Kota Kucing? menurut sejarahnya dulu di kota ini banyak sekali kucing berkeliaran, ada juga yang mengatakan karena banyaknya Pohon Kelengkeng / Longan (yang dalam bahasa melayu disebut “mata kucing”) begitulah, sehingga kota ini terkenal dengan nama binatang piaraan dirumah.
Seperti sifat binatangnya, kota ini sangat tenang, hijau namun sudah tertata dengan baik. Dibelah dua oleh sungai Serawak, Kuching Utara lebih banyak digunakan untuk kantor pemerintahan dan di Selatan merupakan pusat perekonomian masyarakatnya.Penduduknya beretnis cina, dayak dan melayu.
Kota ini cuma berjarak 1,5 jam perjalanan mobil menuju Perbatasan Entikong (Kalimantan Barat). Tour sehari menuju perbatasan, dengan penandangan hijau pepohonan, jalan meliuk melewati bukit dan gunung nan indah serta hamparan sawah mengingatkan kita pada perjalanan pulang kampung di Sumatra ataupun Pulau Jawa.
Tebedu merupakan Perbatasan wilayah Malaysia, berjarak beberapa ratus meter kemudian kita telah sampai di wilayah Entikong. Beruntung kita didampingi Kapolres sehingga tidak khawatir nyasar. Mengunjungi Shelter Penampungan TKW yang masih sangat sederhana, juga melihat beberapa bangunan tempat Pelatihan para TKI yang sudah mulai berdiri diatas bukit yang cuma beberapa menit perjalanan mobil dari perbatasan Entikong ini. Acara makan siang, kita menuju Restoran sederhana yang sudah terkenal dengan ikan mas gorengnya yang segar dan garing. Makan ala kampung, dengan sambal terasi, ayam goreng kampung yang gurih, lalap daun-daunan dan mentimun, ditambah kerupuk, sambal terasi dan sambal kecap Hm… yummy….
 Makan Siang di Kalimantan Barat dan Kue Lapis Sarawak
Hari kedua di isi dengan ber ferry di atas Sungai Sarawak selama 2 jam sambil menikmati tari-tarian, ber-poco2 serta Makan siang.
  Suasana di Ferry dan Bapak-bapak bersama Penari
Produksi makanannya yang sudah dikenal adalah Lapis Serawak yang penampilannyasangat mempesona. Lapisan aneka warna yang dibuat dengan sangat kreatif, dengan teknik potong dan susun, sampai2 sayang sekali waktu akan memakannya. Ada lagi Ikan Asin Terubok yang sudah merupakan oleh2 wajib dari sini. Perjalanan libur 2 malam di Kuching usai, kembali ke KL yang penuh dengan aktivitas yang sempat tertunda.

No comments: