Posted by Iis on Oct 31, '10 11:23 AM for everyone
Sy share link berita perkenalannya di koran klik disini. Terimakasih buat Tia Tsh (jurnalis). Smoga harapan dapat terwujud dengan usaha bersama.
Posted by Iis on Oct 24, '10 3:51 AM for everyone
Mendengar percakapan orang Jawa di Noumea, umumnya mencampur bahasa ibunya dengan bahasa prancis setempat dengan tetap menggunakan logat jawanya.
Dibawah ini sekedar contoh percakapannya.
Busur Nak, kepiye kabare ? (Bonjour Nak, apa kabar ?)
Si, ça va, Lik (ya, ça va, Tante)
Kok suwe ora ketemu
Iyo, saiki repot, paské ora eneng li teng (ya sekarang sibuk, parce que tidak ada waktu)
mama, ça va ? (ibu, apa kabar ?)
Si, ça va Lik (ya, dia baik Tante)
Sida lugna sesuk
Pètét, Lik, ijik ngenteni papiéné (Peut-etre, Tante, j'attends ayahnya)
Bong, allé dadah yo, kapan kapan maneh (Bon, alez dadah kapan kapan ketemu)
Obrolan anak-anak
Lé tuku gatoné ning endi? (nak, beli gàteau dimana?)
Iku gatoné Jean (itu gàteau Jean)
Gatomu neng endi? (gàteau kamu mana?)
Umumnya kata-kata bahasa prancis di tambah é atau né
misalnya :
l'auto =lotoné
le garage = garassé
le village = vilasé
le poisson = possongé
la table = latapé
le bureau = mbironé
le patron = patronngé
sumber : Buku "Les Javanais Du Caillou", Jean-Luc Maurer
Posted by Iis on Oct 24, '10 6:51 PM for everyone
Ikan laut unik di Nouméa ini dikenal dengan nama "Perroquet" dalam bahasa prancis. Ikan ini dijual di pasar untuk dikonsumsi. Besarnya berkisar antara 1 sampai 3 kg per ekornya. Warna dan bentuk wajahnya benar2 unik dan menarik. Ikan yg pantas di jadikan ikan aquarium ini menjadi makanan yg enak untuk dicoba.
Saya bukan anggota DPR yg suka study banding, tapi memang kadang sy suka membandingkan antara yg sy lihat dan alami di luar negeri dengan kondisi di dalam negeri.
Parrot Fish (ikan burung beo) ini banyak terdapat di sekitar terumbu karang tropis dan diseluruh dunia ada 80 spesies di identifikasi. Mulai dari ukuran 30 cm sd 120 cm panjangnya. Dagingnya lezat, Di Polinesia biasa disajikan mentah dan dahulu dianggap "makanan kerajaan" dan hanya dimakan oleh para raja.
Posted by Iis on Oct 31, '10 6:03 PM for everyone
Saya bukan anggota DPR yg suka study banding, tapi memang kadang sy suka membandingkan antara yg sy lihat dan alami di luar negeri dengan kondisi di dalam negeri.
Sabtu lalu, sy mengunjungi kota kecil di Utara New Caledonia. Disepanjang perjalanan yg sy lihat hanyalah hamparan tanah pertanian, hutan dan sesekali melewati kota-kota kecil yg jarang penduduknya. Sunyi senyap dan hanya terlihat binatang ternak merumput.
Terbayang dibenak sy kondisi anak-anak yg tinggal ditempat sepi seperti ini, pastilah dibesarkan dalam kehidupan petani yg harus membantu orang tuanya di ladangnya.
Namun setelah mendapat penjelasan dari seorang pegawai Perpustakaan yg ada disana, akhirnya sy menyimpulkan ternyata anak-anak tersebut tinggal seperti layaknya anak-anak di kota besar.
(Gambar atas : petugas Perpustakaan memberikan penjelasan)
Perpustakaan yang dilengkapi dengan ruang baca khusus anak-anak, ditambah ruang Multi Media, yang dilengkapi beberapa Komputer lengkap dengan jaringan internet yang bisa di akses gratis 24 jam, ditambah dengan informasi menarik di sekelilingnya tentang website2 bermanfaat yg bisa diakses oleh anak-anak.
Disebelahnya ada ruang bermain anak-anak yg dilengkapi sarana bermain edukatif. Ruang ini disediakan untuk menerima anak-anak setelah pulang sekolah, ada instruktur yg akan mendampingi membantu anak-anak mengerjakan PR dan bermain sampai sore hari tiba dan dijemput oleh orang tua nya yg pulang bekerja, ada sekitar 17 orang anak yg selalu hadir disini. Semua itu disediakan oleh Pemerintah New Caledonia secara Gratis....
Wow... sy cuma bisa membayangkan, kapan ya kita bisa menyediakan sarana seperti ini untuk anak-anak kita generasi penerus bangsa yg akan datang?
(Gambar kanan : anak-anak sedang mengakses internet)
Posted by Iis on Nov 27, '10 4:36 PM for everyone
Kali ini KJRI menghadiri undangan Pusat Kebudayaan Propinsi Utara New Caledonia untuk Pentas Angklung di Koné Cultural Centre yang baru diresmikan pembangunannya.
Perjalanan 4 jam dengan mobil dari Noumea.
Koné merupakan Ibukota Propinsi Utara. Kotanya cantik, hijau berbukit-bukit dengan udara yg segar. Area pertaniannya subur, disebelah utara terletak Gunung Koniambo yang mengandung Nikel. Kota berpenduduk 4500 orang ini (sensus th 2004) cukup sejahtera dengan hasil tambang dan pertaniannya. Penduduknya 63% orang Kanak, 24% orang Eropa dan 2,1% orang Polinesia, termasuk warga keturunan Indonesia.
Kami menginap semalam di Hotel Koniambo yang berlokasi di seberang Lapangan terbang Domestik Kone, dengan pemandangan Gunung Koniambo yang hijau diseberang hotel. Pagi hari berikutnya, mengunjungi keluarga Bapak Kastawi, warga keturunan Indonesia yang bermukim dikota ini. Lihat album foto lengkapnya disini.
(Gambar kanan : Bapak Kastawi memberikan oleh-oleh Pohon Pisang kepada Konjen RI, Bapak Ade Sukendar)
Posted by Iis on Dec 23, '10 11:19 AM for everyone
New Caledonia sudah pada pertengahan musim panas. Udara berkisar antara 29° C sampai 35°C bahkan terasa lebih dari itu. Matahari bersinar mulai jam 5 pagi hingga jam 7 sore. Siang jadi lebih panjang.
Ciguatera atau "La Gratte" (dalam bahasa perancis) adalah penyakit bawaan makanan yg disebabkan oleh keracunan makan ikan karang tertentu yang dagingnya terkontaminasi dengan racun yang awalnya diproduksi oleh Alga Dinoflagellata seperti Toxicus Gambierdicus yang hidup diperairan tropis dan sub tropis.
Dinoflagellata ini memenuhi karang, ganggang dan rumput laut yang kemudian dimakan oleh ikan karang. Hal ini menjadi endemik di Kaledonia Baru pada saat musim panas.
Terumbu karang dilaut berubah akibat kenaikan suhu, polusi dan lain-lain. Sejenis alga Halymenia, Portieria sp Turbinaria dan Sargassum sp. adalah tempat untuk mikroorganisme Dinoflagellata yang menghasilkan toxin yg disebut Ciguatoxin atau Ciguatera.
Ikan-ikan Herbivora memakan organisme tersebut dan ikan karnivora besar pemakan ikan karang seperti Ikan Kakap, Kakak Tua, belut, kerapu, barakuda akan ikut terinfeksi toxin tersebut.
Toxin ini tidak dapat hilang karena dimasak, dagingnya tidak berubah rasa dan tidak mempengaruhi kwalitas ikan. Dan Ciguatera ditularkan kepada manusia melalui konsumsi ikan-ikan tersebut.
Gejala dan diagnosis
Gejala awal keracunan terjadi setelah beberapa jam mengkonsumsi ikan, seperti halnya keracunan biasa : diare, muntah, sakit kepala. Disertai menurunnya tekanan darah dan menjadi lemah untuk beberapa hari. Gejala gatal yg terus menerus juga bisa terjadi.
Beberapa orang yg sensitif terhadap racun mungkin mengalami gangguan lebih serius (anafilaksis). Gejala dapat berlangsung selama 2-3 bulan.
Pengobatan
Untuk gejala biasa bisa diatasi dengan antihistamin, glukonat kalsium dan vitamin termasuk B12.
Jadi hati-hati mengkonsumsi ikan tertentu saat musim panas, walaupun Pemerintah New Caledonia sudah memiliki standard untuk mengkontrol setiap ikan yang akan dijual dipasar.
Gambar : Ikan Tenggiri atau ikan Makarel (disebut Tazar Fish di NC)
|
No comments:
Post a Comment